2Kasih terhadap Tuhan, yaitu agape. 3.Kasih yang didasarkan hawa nafsu, yaitu eros. Berikut sedikit ayat- ayat yang terdapat di dalam Alkitab yang bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan kita sehari - hari yang mencermin kasih terhadap sesama seperti yang diajarkan Tuhan kita YESUS KRISTUS : Lukas 6:31 "Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya Sumber / 7 March 2021 Puji Astuti Official Writer Inilah 8 ayat Alkitab yang menentang LGBT lesbian, gay, bisexual, transgender. Kamu pasti tahu bahwa saat ini para pendukung dan mereka yang terlibat secara aktif di LGBT mulai terang-terangan mengumbar diri mereka di media, baik melalui TV atau Online. Alkitab jelas mencatat bahwa Tuhan menciptakan manusia adalah laki-laki dan perempuan. Itu adalah blue print alias cetak biru dari Tuhan mengenai kelangsungan hidup manusia di bumi. Perintah Tuhan jelas bahwa kita harus beranak cucu dan memenuhi bumi serta menaklukannya. Namun manusia menipu dirinya sendiri dan menjadi menyimpang dari rencana Tuhan. Jika kamu masih ragu apakah ada ayat Alkitab yang menyatakan menentang LGBT, ini adalah 8 ayat Alkitab yang Tuhan sudah berikan untuk menentang praktek lesbian, gay, biseksual dan transgender. 1 Kejadian 127-28 127 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 128 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Disana dikatakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah yaitu laki-laki dan perempuan. Tuhan memberi perintah yang jelas bahwa kita haris beranakcucu dan bertambah banyak. Apakah laki-laki dengan laki-laki bisa menghasilkan keturunan? Tentu saja tidak. Baca juga Apakah Seorang LGBT Bisa Disebut Sebagai Orang Kristen Dan Masuk Ke Dalam Kerajaan Sorga? 2 Kejadian 218-25 218 TUHAN Allah berfirman "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 219 Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. 220 Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia. 221 Lalu TUHAN Allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, TUHAN Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. 222 Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. 223 Lalu berkatalah manusia itu "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku . Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki." 224 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 225 Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. Penolong yang sepadan. Tuhan memberikan kepada Adam penolong yang sepadan yaitu Hawa, bukan Bambang atau Rudi. 3 Kejadian 194-5 194 Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. 195 Mereka berseru kepada Lot "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka. Konteks dalam ayat ini adalah bahwa masyarakat kota Sodom mereka menganut paham gay atau seks dengan sesama jenis. Hal itu terbukti saat malaikat yang datang di kota Sodom mereka hendak melakukan hubungan seks sesama jenis dengan para malaikat. Karena itulah Tuhan memusnahkan kota Sodom dan Gomora. Baca juga Haruskah Saya Menghadiri Pernikahan Gay Sahabat atau Keluarga Saya? 4 Imamat 1822 mencatat "Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian." Tuhan sudah jelas melarang persetubuhan laki-laki dengan laki-laki, demikian juga sebaliknya. 5 Markus 106-8 106 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, 107 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, 108 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Yesus sendiri mengatakan bahwa sejak awal dunia Allah menciptakan laki-laki dan perempuan. 6 Imamat 2013 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri. Perjanjian lama mengatakan bahwa hukuman untuk pelaku LGBT adalah hukuman mati. Baca juga LGBT Semakin Marak, Apa Penyebabnya? 7 Roma 125-27 125 Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya, amin. 126 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. 127 Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki , dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka Melakukan LGBT sama dengan melupakan pencipta kita dan bahkan karena itu Tuhan menyerahkan manusia kepada hawa nafsu dan semakin sesat. 8 Ibrani 134 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. Tuhan mau kita menguduskan perkawinan dengan tidak melakukan kecemaran seperti yang dilakukan oleh kaum LGBT. BACA JUGA Apa Kata Alkitab Tentang Transgender? Apakah artikel ini memberkati? Jangan berhenti di kamu! Kamu bisa menjadi berkati bagi orang lain dengan membagikan artikel ini. Selain itu, kamu juga bisa bergabung bersama kami untuk memberitakan injil melalui dengan berdonasi. Berapapun donasi yang kamu berikan akan mendukung untuk terus memproduksi artikel dan video baru setiap harinya. Kabar baiknya, bagi kamu yang berdonasi sebesar setiap bulan, akan mendapatkan bonus berupa kaos atau mug selama persediaan masih ada. Jika kamu tergerak melakukan donasi, bisa mendaftarkan dirimu dengan klik DI SINI. Sumber Halaman 1
Teksdari Alkitab Terjemahan Hidup Baru, dikutip dalam berbagai bentuk (tertulis, visual, elektronik, atau audio) termasuk lima ratus (500) ayat tanpa izin tertulis dari penerbit, dengan ketentuan bahwa ayat dikutip tidak lebih dari dua puluh lima persen (25%) dari kutipan mereka.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahamengenal.” Disebutkan dalam ayat ini, penciptaan manusia berasal dari seorang laki-laki dan perempuan. Zamakhshari, Razi dan Baydhawi, sebagaimana diungkapkan Muhammad Asad dalam The Message of the Quran, menjelaskan manusia diciptakan Allah dari seorang ayah dan ibu. Artinya, kesamaan asal mula biologis ini mengindikasikan adanya persamaan antara sesama manusia, laki-laki maupun perempuan. Refleksi lain ayat di atas ialah manusia secara keseluruhan membentuk sebuah keluarga global. Sehingga, sebetulnya tidak perlu ada semacam superioritas satu golongan atau bangsa terhadap yang lainnya. Di sini, semangat moral ayat di atas menegaskan tidak adanya superioritas yang satu dengan yang lainnya. Keduanya makhluk Allah yang saling dimuliakan Pencipta-Nya. Untuk itu Tuhan menyatakan keturunan Adam itu telah dimuliakan QS al-isra 70 dengan tingkat intelektualitas juga kecakapan memilih QS Al-Baqarah 31-35. Dari penjelasan di atas kita bisa simpulkan bahwa Alquran menawarkan equalitas laki-laki dan perempuan. Sayangnya, ayat-ayat itu pamornya terkalahkan beberapa ayat Alquran yang juga sering diartikan sebagai landasan inferioritas perempuan. Salah satu ayat yang sering jadi rujukan adalah ayat ke-34 surat an-Nisa الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka laki-laki atas sebahagian yang lain wanita, dan karena mereka laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” Perkataan qowwamun sering diartikan sebagai pemimpin. Konsekuensinya ayat ini memposisikan yang memimpin dengan yang dipimpin. Penafsiran ini tidak salah. Tapi masalahnya, kalau ekspresi itu dijadikan landasan ketidaksejajaran laki-laki dengan perempuan, sudah tentu merupakan sebuah upaya untuk menggeneralisasi misi Alquran. Dan yang disayangkan, penafsiran itu kemudian diwariskan dari generasi ke generasi dengan formula bahwa laki-laki lebih superior dari perempuan. Padahal perkataan qawwam, sebagaimana dijelaskan penafsir kontemporer Asad, berarti seseorang yang bertanggung jawab untuk memelihara barang maupun orang. Kalimat ''qama 'ala mar'ihi'' bermakna ''dia bertanggung jawab mengayomi seorang perempuan.'' Jadi, laki-laki bertanggung jawab mengayomi perempuan yang menjadi bagian dari tanggung jawabnya dan tidak ada hubungannya dengan satu pihak lebih superior dari pihak lainnya. Ayat yang juga rujukan bagi superioritas laki-laki adalah surat Ali Imran ayat 36. فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ “Maka tatkala istri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada pemeliharaan Engkau daripada syaitan yang terkutuk". Di situ dikisahkan ketika istri Imran hamil dia berniat menadharkan anaknya untuk mengabdikan diri pada Allah. Ternyata anak yang lahir perempuan, bukan laki-laki seperti yang diharapkan. Namun yang terpenting dari ayat ini adalah ungkapan ''tiadalah laki-laki sama dengan perempuan.'' Kata-kata terakhir ini telah menjadi mitos tersendiri di kalangan umat Islam bahwa kedudukan laki-laki dan perempuan tidaklah sama. Padahal kalau dicermati lebih dalam makna penggalan ayat itu memiliki semangat moral yang lebih berarti dari sekadar kata-kata yang termaktub di situ. Muhammad Asad cf. 25 misalnya menjelaskan implikasi tersebut bahwa Maryam, meski perempuan, memiliki keutamaan jauh lebih besar dibanding kelahiran laki-laki yang pernah diimpikan sang ibu. Dari interpretasi ayat itu, tak sedikit pun menyinggung bahwa kedudukan perempuan lebih rendah atau lebih tinggi. sumber Harian Republika
Menentukanayat- ayat alkitab tentang Ras, Etnis dan Gender 3.1.3. Menganalisis masalah-masalah Sekitar Ras, Etnis dan Gender 4.4. Membuat proyek mengenai kebersamaan dengan baik yang dapat dilakukannya dalam orang lain tanpa kehilangan identitas 4.1.1. Berbagi cerita mengenai sikap yang kaitannya dengan perbedaan ras, etnis dan gender. 4.1.2 Makaada satu hal yang paling pokok disoroti oleh Paulus yang berhubungan dengan kesetaraan laki-laki dan perempuan yaitu dalam hubungan gender, laki-laki dan perempuan. Manusia tidak dihargai menurut jenis kelaminnya sebagai yang utama dan yang nomor dua. (dihargai menurut harkat dan martabatnya) sebagai pewaris Kerajaan Allah. STUDITENTANG KESETARAAN GENDER DALAM BERBAGAI ASPEK 1 Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. 2 Pendahuluan Isu-isu tentang perempuan, sekarang ini, banyak mengisi wacana di tengah-tengah masyarakat kita, di samping wacana-wacana politik dan ekonomi. Isu perempuan ini menjadi semakin menarik ketika kesadaran akan ketidakadilan di antara kedua jenis

Ucupmardani : Kesetaraan Gender dalam Kristen. A. Kesetaraan Gender dalam AlKitab. Alkitab sebagaimana kitab suci agama lainnya sangat ambigu dalam melihat status perempuan. Satu sisi membela kehidupan perempuan, disatu sisi lainnya menempatkan perempuan pada posisi marginal. Misalnya ditemukan stereotype perempuan sebagai penggoda, tidak

TuhanYesus dan Kesetaraan Gender pada Awal Masehi! Submitted by admin on Tue, 04/07/2009 - 14:27. Ditulis oleh: Ade Tanesia Pandjaitan. "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." ( Lukas 10:41-42)
ayatayat yang menekankan kesetaraan gender seperti Kejadian 2: 24 dan Galatia 3: 28. Galatia 3: 28 berbunyi, "Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani,
KRTdC.
  • y3nvf4860g.pages.dev/304
  • y3nvf4860g.pages.dev/466
  • y3nvf4860g.pages.dev/43
  • y3nvf4860g.pages.dev/247
  • y3nvf4860g.pages.dev/424
  • y3nvf4860g.pages.dev/368
  • y3nvf4860g.pages.dev/133
  • y3nvf4860g.pages.dev/184
  • ayat alkitab tentang kesetaraan gender